Fungsi roof rail mobil sangat beragam. Salah satunya membuat tampilan mobil semakin gagah. Tidak semua mobil berbekal fitur aksesori ini, biasanya hanya untuk jenis MPV dan SUV.
Roof rail sendiri merupakan komponen yang terpasang pada atap mobil. Umumnya merupakan dua besi yang melintang kokoh untuk di atap mobil.

Kenali Fungsi Roof Rail Mobil
Fungsi roof rail pada mobil, salah satunya untuk memperindah penampilan. Mobil dengan menggunakan roof rail terlihat lebih gagah dan menarik. Alhasil, membuat harga jual mobil akan semakin mahal.
Berikutnya, roof rail berfungsi sebagai penyangga roof rack dan roof box. Dua benda ini bisa menjadi bagasi tambahan mobil di bagian atap.
Apabila pemilik mobil menginginkan tempat untuk penyimpanan barang maka dapat menggunakan roof rack. Kemudian roof rail akan menjadi penyangga supaya rak atap tak merusak pelat pada atap mobil.
Roof rail ini menyediakan dudukan stabil sebagai tempat meletakkan barang-barang. Sehingga pengendara tak harus mengikatnya sendiri memakai tali di atap mobil. Fungsi roof rail mobil membantu membawa barang dengan muatan banyak, terlebih ketika bepergian jauh.
Tipe Roof Rail
Roof rail terdiri dari dua tipe, yakni tipe C dan flush mounted.
Tipe C
Untuk tipe C ini memiliki bentuk seperti huruf C yang terbalik. Jadi, hampir mirip seperti busur panah. Pada tipe C ini, untuk kedua ujung roof rail akan menempel ke bagian atap dan bagian tengahnya terdapat lubang. Lalu terdapat jarak meskipun hanya beberapa centimeter.
Tipe Flush Mounted
Sementara itu, tipe flush mounted secara keseluruhan roof rail menempel di bagian atap. Lalu terkesan lebih kuat karena sama sekali tidak ada jarak.
Roof Rail Bawaan Pabrik vs Beli Sendiri
Mengutip akun TikTok momobil.id, terdapat salah satu kendaraan yang memiliki roof rail namun tidak bisa untuk menaruh beban, karena hanya dirancang untuk mempercantik tampilan saja. Kendaraan tersebut adalah Hyundai Stargazer X, sehingga di samping roof rail mobil terdapat tulisan “Do not aplly load”. Untuk mengatasi hal tersebut, maka bisa memasang roof box atau roof rack dengan cara mencopot roof rail bawaan pabrik dan menggantinya dengan keluaran aftermarket.
Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membelinya. Pertama, pilih roof rail yang sesuai dengan ukuran maupun tipe mobil.
Teknik Pemasangan
Berikut ini secara adalah teknik secara detail pemasangan roof rail:
1. Dibor
Teknik ini dipakai pada jenis roof rail yang biasanya terbuat dari besi dan titanium. Bahannya keras, sehingga tidak akan kuat apabila hanya menjepitnya saja pada bodi mobil. Kemudian, efek buruknya adalah mobil bisa mengalami kebocoran saat hujan.
2. Dijepit
Bahan roof rail ini sama-sama dari besi, namun tidak begitu kuat guna menahan beban berat. Denga demikian, aman apabila pemasangannya hanya dijepit pada rangka mobil saja. Akan tetapi, efek negatifnya sendiri adalah atap mobil bisa bengkok karena tarikan dai roof tail.
3. Dilem
Teknik pemasangan lainnya adalah dengan dilem di atap mobilnya. Lem yang digunakan biaanya adalah jenis sealer. Ini karena roof rail terbuat dari bahan fiber dan juga serat karbon. Cenderung lebih ringan memang, namun tidak bisa menahan beban yang berat seperti yang punya bahan besi atau aluminium.
Lalu pemasangannya juga tidak bisa sembarangan, karena harus dikerjakan oleh ahlinya sehingga aman saat menggunakannya. Untuk teknik pemasangannya bisa dengan cara dibor, jepit atau mengelemnya pada atap mobil.
Mobil yang sudah memiliki roof rail bawaan pabrik akan menghemat pengeluaran. Karena untuk tipe, ukuran dan keamanan sudah terjamin.
Hal yang tidak kalah penting saat memilih aksesoris yang satu ini adalah terkait material yang digunakan. Karena hal tersebut berpengaruh terhadap keamanan barang bawaan.
Bahan yang berkualitas dan awet akan lebih menguntungkan karena bisa digunakan untuk perjalanan panjang dan jangka waktu yang lama. Kehadirann fungsi roof rail mobil memiliki fungsi untuk membawa barang dalam jumlah banyak selain di bagasi. /nen